Mataram-NTB- Gempa Lombok pada Agustus tahun 2018 yang lalu menghancurkan ribuan rumah warga di Kabupaten Lombok Utara, dan mengakibatkan sekitar 555 orang di NTB meninggal dunia.
Namun dalam bencana gempa dahsyat tersebut, Calon Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, mengaku bahwa pasca gempa itu, ia melakukan evakuasi kepada para wisatawan asing yang ada di Gili Trawangan dan melakukan sweeping di tiga Gili untuk memastikan keberadaan warga negara asing (WNA).
“Saya tidak melihat Pak Iqbal turun saat itu, dan tidak pernah berkomunikasi dengan kami sebagai kepala desa jika yang bersangkutan turun ke Gili Trawangan” ujar H. Taufik dilansir dari Siarpost.com, Rabu, 2/10/2024.
Padahal Iqbal dalam videonya blak-blakan mengatakan bahwa ia turun langsung ke Gili Trawangan dan dua Gili lainnya untuk melakukan sweeping dan melakukan evakuasi para wisatawan maupun warga menggunakan perahu.
Hal itu jelas bertentangan dengan yang dijelaskan oleh H. Taufik selaku kepala desa Gili Indah pada saat itu yang berjibaku bersama warganya mengevakuasi para wisatawan dan warga.
Bahkan H. Taufik pernah melihat informasi klaim Iqbal telah mengevakuasi wisatawan asing di media sosial dan ia pun berkomentar bahwa itu keliru. Karena ia tidak pernah melihat Iqbal turun untuk mengevakuasi korban.
H. Taufik menceritakan bahwa pada saat gempa besar itu tanggal 5 Agustus 2018, situasi Gili Trawangan sangat ramai. Tamu yang datang bisa mencapai ribuan wisatawan.
Ia bersama warga setempat pada pagi harinya usai gempa langsung melakukan evakuasi warga dan tamu asing yang ada di Gili Trawangan, dan ia menegaskan kembali bahwa tidak pernah melihat Iqbal turun ke lokasi.
“Saya bersama warga setempat sejak subuh sudah stanby di Gili Trawangan dan kami melakukan evakuasi hingga malam hari. Sekitar 8 ribu warga dan wisatawan yang kami evakuasi,” ujar H. Taufik.
Saat melakukan evakuasi pada hari itu, pihaknya dibantu oleh Tim SAR dan Anggota Polairut. Masyarakat lah yang bolak balik mengevakuasi warga dan wisatawan pada hari itu.
“Saya enggak kemana-mana, saya stanby di lokasi Gili Trawangan sampai semua dievakuasi dan malam nya saya baru kembali ke darat,” Kata H. Taufik.
Saat itu, tambah H. Taufik, ada beberapa Kepala Keluarga yang tidak ingin dievakuasi, namun pihak pemdes memastikan mereka dalam situasi dan tempat yang aman.
“Pada saat itu, saya selaku kepala desa melakukan koordinasi dengan beberapa boat seperti eka jaya untuk membawakan bantuan korban gempa dari Bali ke Gili indah, setiap hari dua hingga tiga kali boat-boat itu mengangkut bantuan,” Jelas H. Taufik.
H. Taufik tidak sependapat dengan apa yang dijelaskan Iqbal dalam video tersebut, karena ia yang langsung berjibaku bersama masyarakat setempat, menyelamatkan dan mengevakuasi warga maupun tamu wisatawan asing yang ada di Gili Indah (Trawangan, Meno dan Gili Air).
Kebohongan Iqbal semakin terbukti, dengan statemen yang diungkapkan oleh Bupati Lombok Utara saat itu, H. Najmul Akhyar.
Sebelumnya, di dalam video obrolan itu, Iqbal mengatakan bahwa ia menyempatkan diri datang dan berkunjung ke kediaman Bupati Lombok Utara itu, untuk melaporkan hasil yang sudah ia lakukan di Gili Trawangan.
Namun, setelah media ini meminta klarifikasi kepada H. Najmul Akhyar pada Senin (30/9/2024) yang lalu. Najmul menegaskan bahwa Iqbal pernah datang ke kediaman nya tetapi tidak pernah berbicara terkait masalah gempa.
Najmul juga tidak begitu ingat kapan Iqbal datang mengunjungi kediamannya, karena sudah cukup lama kunjungan itu dilakukan.
“Pernah ke rumah saya, saat itu kami tidak berbicara soal gempa. Tidak ada laporan terkait gempa,” ujar Najmul.
Dalam video obrolannya, Iqbal mengklaim bahwa ia telah berjibaku membantu para WNA korban Gempa Lombok. Namun apa yang dikatakan nya dalam video tersebut sangat berbeda dengan Kades Gili Indah dan Bupati Lombok Utara.